Mengetahui cara membedakan jurnal asli dan predator menjadi langkah penting sebelum penulis mengirimkan artikel untuk publikasi. Jurnal predator sering menyamar sebagai jurnal ilmiah bereputasi, padahal tidak menjalankan proses peer-review yang sah dan hanya mengejar keuntungan. Banyak peneliti dan mahasiswa yang tertipu karena tergiur dengan proses cepat dan janji terbit pasti. Artikel ini akan membahas secara rinci ciri-ciri jurnal predator, perbedaan dengan jurnal asli yang kredibel, serta langkah-langkah praktis untuk memverifikasi jurnal sebelum submit artikel. Dengan memahami perbedaannya, penulis dapat menjaga integritas akademik sekaligus meningkatkan peluang publikasi di jurnal yang benar-benar bereputasi, seperti yang terindeks di Scopus atau DOAJ.

Berikut 5+ Cara Membedakan Jurnal Asli dan Predator Sebelum Submit Artikel

1. Kenapa Penting Membedakan Jurnal Asli dan Predator?

Penulis harus memastikan jurnal tujuan benar-benar kredibel sebelum mengirimkan artikel. Banyak jurnal predator mengaku bereputasi, tetapi tidak menjalankan proses editorial yang sah. Mereka menarik penulis dengan janji terbit cepat dan pasti, padahal tidak melakukan review ilmiah secara serius. Akibatnya, reputasi akademik penulis bisa rusak dan artikel tidak diakui dalam penilaian jabatan, sertifikasi, atau akreditasi.

2. Ciri-Ciri Jurnal Asli (Kredibel)

Untuk mengenali jurnal asli, penulis bisa memperhatikan beberapa indikator berikut:

  • Terindeks di Database Bereputasi
    Jurnal kredibel biasanya terindeks di Scopus, Web of Science, DOAJ, atau SINTA (untuk jurnal nasional). Penulis bisa mencari nama jurnal di scopus.com/sources atau doaj.org.
  • Memiliki Proses Peer-Review Jelas
    Jurnal kredibel mencantumkan proses peer-review secara transparan di situsnya. Penulis dapat melihat estimasi waktu review, alur editorial, dan kriteria evaluasi naskah.
  • Tim Editorial yang Teridentifikasi
    Jurnal kredibel mencantumkan nama lengkap editor dan afiliasinya. Beberapa jurnal bahkan menyertakan kontak email editor secara terbuka.
  • Publikasi Konsisten dan Rapi
    Jurnal asli menerbitkan artikel secara berkala, sesuai jadwal, dan memiliki format layout profesional.
  • Website Resmi Tanpa Klaim Berlebihan
    Jurnal asli tidak menggunakan bahasa yang bombastis, seperti “terbit dalam 3 hari”, “pasti diterima”, atau “tidak perlu revisi”.

3. Tanda-Tanda Jurnal Predator

Penulis bisa mengenali jurnal predator melalui ciri-ciri berikut:

  • Menjanjikan Terbit Cepat dan Tanpa Review
    Jurnal predator sering menulis “acceptance guaranteed” atau “review hanya 24 jam”. Ini bertentangan dengan etika akademik.
  • Menyembunyikan Informasi Biaya
    Mereka tidak mencantumkan article processing charge (APC) secara terbuka dan baru menagih setelah artikel dikirim.
  • Website Tidak Profesional
    Situs jurnal predator sering berisi banyak kesalahan penulisan, gambar pecah, dan link rusak. Tata letaknya juga tidak konsisten.
  • Tim Editorial Palsu atau Tidak Dikenal
    Beberapa jurnal mencantumkan nama editor yang tidak bisa ditemukan jejak akademisnya, atau menggunakan nama fiktif.
  • Tidak Terindeks di Database Resmi
    Jurnal predator sering mencatut nama Scopus, DOAJ, atau Copernicus tanpa benar-benar terindeks. Penulis perlu memverifikasi langsung di situs resmi.

4. Cara Memverifikasi Jurnal Sebelum Submit Artikel

  • Penulis bisa melakukan langkah-langkah berikut untuk memastikan jurnal tersebut asli:
  • Cek Indeksasi di Situs Resmi Kunjungi scopus.com/sources atau doaj.org untuk memastikan jurnal benar-benar terdaftar.
  • Cari di Web forensics (Beall’s List atau Publons) Penulis bisa melihat daftar jurnal predator versi komunitas di Beall’s List (versi arsip) atau memeriksa reputasi editor di Publons dan Google Scholar.
  • Baca ‘Author Guidelines’ dan ‘About’ Jurnal asli menjelaskan secara rinci tentang proses submit, syarat naskah, template, dan alur review. Jika informasi ini tidak jelas, sebaiknya hindari.
  • Tanya Kolega atau Dosen Pembimbing Diskusikan dengan rekan sejawat atau pembimbing yang lebih berpengalaman untuk memastikan jurnal tersebut layak.

5. Risiko Mengirim Artikel ke Jurnal Predator

Jika penulis tetap mengirim ke jurnal predator, risikonya sangat besar:

  • Artikel tidak diakui dalam penilaian akademik
  • Penulis kehilangan biaya publikasi tanpa hasil
  • Nama penulis bisa tercoreng di komunitas ilmiah
  • Kesulitan mencabut atau mempublikasikan ulang di jurnal kredibel

Ingin Publikasi Jurnal Cepat dan Legal?
Segera hubungi Solusi Scopus untuk mendapatkan konsultasi gratis dan layanan publikasi jurnal yang cepat, legal, dan terpercaya!

Jika Anda ingin menerbitkan jurnal, kirimkan naskah Anda atau hubungi tim kami melalui WhatsApp atau email. Tim kami mendampingi Anda secara langsung dari awal proses hingga jurnal Anda berhasil terbit.

Kesimpulan

Mengetahui cara membedakan jurnal asli dan predator adalah keterampilan wajib bagi setiap penulis akademik. Penulis harus memeriksa indeksasi jurnal, mengevaluasi proses editorial, dan menelusuri reputasi situs jurnal secara cermat sebelum submit artikel. Dengan langkah verifikasi yang tepat, penulis dapat menjaga integritas ilmiah sekaligus meningkatkan peluang publikasi di jurnal yang kredibel dan diakui secara internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *